Harap tenang sebentar, ada tambahan beberapa kata-kata yang perlu di ingat :
* Menurunkan Nasehat di Bumi Tengah Sari,
* Menyebarluas kebenaran guna menolong para umat yang baik hati,
* Supaya semua nya dapat terlintas ke pantai seberang yang suci,
* Siapa saja yang mencapai kesempurnaan, dapat menduduki singgasana Bunga Teratai yang mulia,
Mengayun kembali pena emas, guna memberikan pesan-pesan tambahan,
Harap para putera Buddha dapat melaksanakan Nasehat BUNDA,
Mencurahkan sepenuh hati atas Nasehat-nasehat tersebut,
Menyadarkan orang sesat yang bagaikan orang penderita tuli dan bisu adalah tugas kalian yang mulia.
Saat ini Sorga sangatlah sunyi senyap,
Demi menolong umat manusia yang sesat, para Dewa telah turun ke Bumi,
Mereka yang berhasil dilintas pada zaman “Pancaran Hijau” dan zaman “Pancaran Merah”, juga turun ke Bumi, menjelma sebagai manusia.
Saat ini, siapa yang bisa tahu asal usul nya masing-masing ?
Bukalah kelambu penghalang pandangan matamu, engkau akan mengetahui penguasa sejati berada dimana,
Bila terlambat, engkau akan menangis karena menyesal,
Sebab itu, janganlah menyia-nyiakan kesempatan yang sangat baik ini,
Saat Ayam Emas berkokok, datanglah Buddha MEITREYA, maka ajaran “TAO” berjaya di antero dunia,
Manfaatkanlah kesempatan sekarang ini, dimana “TAO” masih dalam keadaan setengah terang dan setengah redup,
Laksanakan dengan mantap apa yang dinasehati oleh LAO MU.
Bila waktu mencatat Nasehat ini ada yang salah,
Segeralah diralat dan dibetulkan,
Kemudian cepat-cepat dicetak menjadi buku untuk disebarluaskan,
Tindakan inilah yang dikehendaki oleh LAO MU.
Jangan lupa berbuat kebajikan dengan cara menyadarkan dan menolong umat yang sesat ke jalan “TAO” ( KETUHANAN ).
Bantulah sesama nya dapat keluar dari bara api Kehidupan Dunia Fana.
Sampai disini kata-kata BUNDA,
Kemudian bersama-sama para Suci kembali ke Alam Sorga,
Tetapi terasa berat hati berpisah dengan anak-anak KU,
Bertanya kembali kepada anak-anak KU, apakah bisa sepenuh hati melaksanakan Nasehat LAO MU ?
Berkata demikian, air mata darah KU telah bercucuran kembali !
Anak-anak KU sekalian, janganlah mengabaikan nasehat BUNDA ini seperti angin berlalu,
Jalan menuju Sorga atau Neraka, tergantung anak-anak KU bagaimana memilih,
Bagi mereka yang malas atau lamban bertindak, pasti selamanya terjerumus ke jurang yang dalam !
Sampai disini kata-kata BUNDA,
Selamat tinggal anak-anak KU.
( Dengan menangis terseduh-seduh, HWANG MU kembali ke Alam Abadi. )
Saat ini, siapa yang bisa tahu asal usul nya masing-masing ?
Bukalah kelambu penghalang pandangan matamu, engkau akan mengetahui penguasa sejati berada dimana,
Bila terlambat, engkau akan menangis karena menyesal,
Sebab itu, janganlah menyia-nyiakan kesempatan yang sangat baik ini,
Saat Ayam Emas berkokok, datanglah Buddha MEITREYA, maka ajaran “TAO” berjaya di antero dunia,
Manfaatkanlah kesempatan sekarang ini, dimana “TAO” masih dalam keadaan setengah terang dan setengah redup,
Laksanakan dengan mantap apa yang dinasehati oleh LAO MU.
Bila waktu mencatat Nasehat ini ada yang salah,
Segeralah diralat dan dibetulkan,
Kemudian cepat-cepat dicetak menjadi buku untuk disebarluaskan,
Tindakan inilah yang dikehendaki oleh LAO MU.
Jangan lupa berbuat kebajikan dengan cara menyadarkan dan menolong umat yang sesat ke jalan “TAO” ( KETUHANAN ).
Bantulah sesama nya dapat keluar dari bara api Kehidupan Dunia Fana.
Sampai disini kata-kata BUNDA,
Kemudian bersama-sama para Suci kembali ke Alam Sorga,
Tetapi terasa berat hati berpisah dengan anak-anak KU,
Bertanya kembali kepada anak-anak KU, apakah bisa sepenuh hati melaksanakan Nasehat LAO MU ?
Berkata demikian, air mata darah KU telah bercucuran kembali !
Anak-anak KU sekalian, janganlah mengabaikan nasehat BUNDA ini seperti angin berlalu,
Jalan menuju Sorga atau Neraka, tergantung anak-anak KU bagaimana memilih,
Bagi mereka yang malas atau lamban bertindak, pasti selamanya terjerumus ke jurang yang dalam !
Sampai disini kata-kata BUNDA,
Selamat tinggal anak-anak KU.
( Dengan menangis terseduh-seduh, HWANG MU kembali ke Alam Abadi. )
S E L E S A I
Sumber :
https://www.scribd.com/doc/315889987/10-Sari-Nasehat-Dari-HUANG-MU-Untuk-Putera-Puterinya