6.
* Roh putih bersih cemerlang seperti mutiara asli,
* TUHAN memberikan mutiara ini kepada semua umat, tak membedakan satu dan lainnya,
* TUHAN juga menunjukkan jalan kesadaran,
* Dan memberi penerangan kepada yang sesat untuk kembali ke jalan yang benar,
AKU adalah Pencipta Tungga, Raja di Raja --- LAO MU, bersama pengikutnya turun ke Dunia, harap semua berdiri khidmat, untuk mendengarkan nasehat BUNDA.
"TAO" yang sejati adalah Hakekat Kebenaran, dan merupakan Firman TUHAN,
Maka, para pembinanya juga harus menjalankannya dengan hati yang sejati pula.
Bila salah melakukan sedikit saja, maka hasilnya akan beda jauh sekali,
Sebab itu, harus hati-hati bertindak, ibarat berdiri di pinggir jurang atau berjalan di atas salju.
Nasehat yang ke enam, Harap Putera Puteri Buddha sekalian dapat segera membunyikan Genta Kesadaran,
Setiap kali memikirkan anak-anak KU, hati ini seperti dibakar api layaknya,
Sedih melihat anak-anak KU telah sesat hati nuraninya, dan tak mau mendengarkan nasehat BUNDA,
Mengesampingkan surat-surat nasehat yang dituturkan oleh BUNDA,
Anak yang telah kehilangan hati nuraninya, sungguh sulit disadarkan.
Demi anak-anak KU sekalian, BUNDA sering kali turun dari alam Abadi ke bumi,
Menimbang sulitnya tugas pelintasan Tiga Alam Loka,
Maka BUNDA menugaskan para Buddha dan para Dewa ikut turun ke bumi untuk membantu,
Mempergunakan macam-macam cara dan akal, guna menyadarkan para umat manusia yang sesat,
Beberapa kali BUNDA mengirim surat yang ditulis dengan darah, namun semuanya sia-sia belaka,
Menghadapi kenyataan ini, BUNDA menangis terseduh-seduh,
Air mata tak tertahan, bagai hujan turun bercucuran,
Hilang akal, sehingga berniat untuk tidak melintaskan kalian lagi,
Namun hati BUNDA juga tak tega mengesampingkan Putera Puteri KU sekalian, dan BUNDA hanya bisa menangis saja,
Sebab itulah, BUNDA memberikan SEPULUH NASEHAT ini,
Semoga Putera Puteri bisa sadar, dan cepat-cepat lepas dari belenggu keduniawian,
Dalam perbuatan terpuji yang amat banyak jenisnya itu, hanya berbakti kepada Ayah Bunda lah yang paling utama.
Jika tidak bisa berbakti kepada Orang tua nya, maka percuma menyebut dirinya sebagai umat pemeluk ajaran “TAO”.
Sebab itu, semoga Putera Puteri KU, jangan menjadi anak yang durhaka,
Taatilah nasehat-nasehat BUNDA, engkau pasti menjadi seorang satria yang bijaksana.
Anak yang berbakti, tak perlu dinasehati berulang-ulang.
Umat manusia harus menjalankan apa yang digariskan oleh TUHAN,
Semoga sejak sekarang bisa menjalankan ajaran Jalan KETUHANAN ( TAO ), dan menjadi suri tauladan bagi umat lainnya,
Ingatlah adanya TUHAN, juga harus ingat saudara-saudara sesamanya,
Sesama manusia ibarat saudara sekandung, perlu saling menolong,
Pertama-tama harus dapat meluruskan hati sendiri, kemudian membantu orang lain berbuat serupa.
Menegakkan diri sendiri, kemudian juga menegakkan orang lain, pedoman ini adalah asas daripada ajaran “TAO”,
Setelah dirinya sendiri sadar, kemudian menyadarkan orang lain yang belum sadar,
Selanjutnya bersama-sama menempuh jalan yang suci,
Warisilah semangat perjuangan para Sesepuh, ikut membantu mencerdaskan generasi di belakangnya,
Jikalau melintaskan orang lain, harus membantu orang tersebut hingga sadar benar,
Jikalau ingin menolong orang lain, tolonglah sampai tuntas.
Melintas seseorang hingga menjadi sempurna, itulah yang diharapkan oleh BUNDA.
Jangan sekali-kali hanya melintaskan saja, kemudian tidak memikirkan tindakan selanjutnya !
Saat ini zaman sudah sangat genting dan diambang kehancuran,
Cepat-cepatlah berbuat kebajikan untuk mengumpulkan pahala sebanyak mungkin,
Membuka ladang “TAO” untuk memuliakan ajaran ini,
Barang siapa yang bersemangat menanam kebajikan, maka kelak akan mendapatkan buah pahala yang besar pula,
Jika saat ini masih ragu-ragu, maka akan kehilangan kesempatan emas, dan akhirnya hanya menyesal diri saja,
Membina diri dengan “TAO” tak pandang kaya, miskin, mulia atau hina,
Tak pandang pria atau wanita, semuanya wajib membina diri dengan rajin.
Yang miskin boleh berderma dengan raganya, yang kaya dapat berderma dengan hartanya, dengan demikian Ajaran “TAO” akan berjaya dengan sempurna,
Berbakti dengan dharma dan harta, akan menambah keberuntungan dan kecerdasan bagi dirinya ; sewaktu hidup di dunia merasakan kesejahteraan, di kemudian hari menikmati kebahagiaan,
Sebab itu, cepat-cepatlah membuka ladang “TAO”, jangan ragu-ragu lagi !
Jika masih saja ragu-ragu, maka tak ada kesempatan lagi untuk mengumpulkan pahala.
Bagi mereka yang dapat menulis, buatlah karangan untuk menyebarluaskan Ajaran TUHAN,
Yang dapat berbakti dengan tenaganya saja, lakukanlah semua pekerjaan yang berguna bagi kepentingan tempat ibadah,
Baik pikiran, tenaga atau harta, semuanya berguna demi kesuksesan “TAO”,
Kasih dan Karunia dari TUHAN Maha Besar dan Maha Adil, tak membedakan satu dan lainnya,
Orang yang berbakti demi “TAO” juga memiliki hati semulia TUHAN.
Bisa menjadi seorang pimpinan, bukan disebabkan mereka mengandalkan banyak akal dan cara,
Orang yang benar-benar membina “TAO”, hanya mengandalkan semangat ikrar terhadap TUHAN.
Barang siapa berniat mencari keuntungan materiel di kalangan “TAO”, pasti tak lolos dari hukuman TUHAN,
Seharusnya tanpa pamrih bekerja untuk menolong umat yang ada di dunia,
Seperti para Buddha dan para Dewa, demi menolong umat manusia, akhirnya dirinya sendiri rela mengalami banyak kesusahan,
Semua ini demi melaksanakan amanat TUHAN Yang Maha Kasih terhadap umat Nya.
“TAO” yang sejati berdasarkan fakta, bukan bualan kosong belaka,
Jika “TAO” tidak sejati,
Ikrar yang diucapkan oleh kalian, biar BUNDA yang memikul dosanya,
Lagipula, apa manfaatnya BUNDA menambah dosa bagi Putera Puteri Nya.
Orang yang tersesat memang penuh curiga, lalu menyebarkan isu-isu.
Bila saat ini kalian dapat mengumpulkan pahala, engkau akan menikmati kebahagiaan yang abadi di sorga,
Kebahagiaan nan abadi sungguh nikmat sekali.
Bangkitkan semangat dan bulatkan tekad untuk maju terus pantang mundur,
Dengan sepenuh jiwa melaksanakan tujuan “TAO” ;
Umpamanya mendirikan tempat ibadah, yang merupakan perbuatan kebajikan besar sekali,
Atau dengan tenaga sendiri membuka ladang “TAO” di tempat baru, juga merupakan jasa besar,
LAO MU akan mengutus para Dewa dan para Buddha untuk membantu mensukseskan pekerjaan suci kalian,
Saat sekarang TAO dalam keadaan setengah terang dan setengah redup,
Saat yang paling tepat berdarma bakti berbuat jasa untuk mengumpulkan pahala.
Tugas melintasi umat harus dijalankan dengan hati-hati, dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat,
TUHAN saat ini, dengan diam-diam sedang memilih manusia yang benar-benar bijaksana,
Menguji umat manusia apakah masih memiliki hari nurani ?
Ingin menjadi orang suci atau seorang Dewa, dirinya harus melalui perjuangan yang ulet,
Hanya yang rajinlah baru dapat terpilih di antara kedudukan 3.600 orang Suci dan 48.000 orang Budiman.
Jikalau dirinya tak ingin maju atau hanya santai saja, maka kesempatan akan terbuang percuma, akhirnya cuma dapat menyesal diri saja.
Setelah benar-benar mengerti gentingnya situasi zaman sekarang, seyogianya mentaati nasehat BUNDA, supaya kelak bisa kembali ke sorga,
Mereka yang bandel dan tidak mau mengerti situasi zaman, akhirnya pasti diringkus oleh bencana dahsyat yang akan datang.
Sebab itu, segeralah sadar dan menyebarluaskan kehendak TUHAN ini.
Nasehat yang ke enam, Harap Putera Puteri Buddha sekalian dapat segera membunyikan Genta Kesadaran,
Setiap kali memikirkan anak-anak KU, hati ini seperti dibakar api layaknya,
Sedih melihat anak-anak KU telah sesat hati nuraninya, dan tak mau mendengarkan nasehat BUNDA,
Mengesampingkan surat-surat nasehat yang dituturkan oleh BUNDA,
Anak yang telah kehilangan hati nuraninya, sungguh sulit disadarkan.
Demi anak-anak KU sekalian, BUNDA sering kali turun dari alam Abadi ke bumi,
Menimbang sulitnya tugas pelintasan Tiga Alam Loka,
Maka BUNDA menugaskan para Buddha dan para Dewa ikut turun ke bumi untuk membantu,
Mempergunakan macam-macam cara dan akal, guna menyadarkan para umat manusia yang sesat,
Beberapa kali BUNDA mengirim surat yang ditulis dengan darah, namun semuanya sia-sia belaka,
Menghadapi kenyataan ini, BUNDA menangis terseduh-seduh,
Air mata tak tertahan, bagai hujan turun bercucuran,
Hilang akal, sehingga berniat untuk tidak melintaskan kalian lagi,
Namun hati BUNDA juga tak tega mengesampingkan Putera Puteri KU sekalian, dan BUNDA hanya bisa menangis saja,
Sebab itulah, BUNDA memberikan SEPULUH NASEHAT ini,
Semoga Putera Puteri bisa sadar, dan cepat-cepat lepas dari belenggu keduniawian,
Dalam perbuatan terpuji yang amat banyak jenisnya itu, hanya berbakti kepada Ayah Bunda lah yang paling utama.
Jika tidak bisa berbakti kepada Orang tua nya, maka percuma menyebut dirinya sebagai umat pemeluk ajaran “TAO”.
Sebab itu, semoga Putera Puteri KU, jangan menjadi anak yang durhaka,
Taatilah nasehat-nasehat BUNDA, engkau pasti menjadi seorang satria yang bijaksana.
Anak yang berbakti, tak perlu dinasehati berulang-ulang.
Umat manusia harus menjalankan apa yang digariskan oleh TUHAN,
Semoga sejak sekarang bisa menjalankan ajaran Jalan KETUHANAN ( TAO ), dan menjadi suri tauladan bagi umat lainnya,
Ingatlah adanya TUHAN, juga harus ingat saudara-saudara sesamanya,
Sesama manusia ibarat saudara sekandung, perlu saling menolong,
Pertama-tama harus dapat meluruskan hati sendiri, kemudian membantu orang lain berbuat serupa.
Menegakkan diri sendiri, kemudian juga menegakkan orang lain, pedoman ini adalah asas daripada ajaran “TAO”,
Setelah dirinya sendiri sadar, kemudian menyadarkan orang lain yang belum sadar,
Selanjutnya bersama-sama menempuh jalan yang suci,
Warisilah semangat perjuangan para Sesepuh, ikut membantu mencerdaskan generasi di belakangnya,
Jikalau melintaskan orang lain, harus membantu orang tersebut hingga sadar benar,
Jikalau ingin menolong orang lain, tolonglah sampai tuntas.
Melintas seseorang hingga menjadi sempurna, itulah yang diharapkan oleh BUNDA.
Jangan sekali-kali hanya melintaskan saja, kemudian tidak memikirkan tindakan selanjutnya !
Saat ini zaman sudah sangat genting dan diambang kehancuran,
Cepat-cepatlah berbuat kebajikan untuk mengumpulkan pahala sebanyak mungkin,
Membuka ladang “TAO” untuk memuliakan ajaran ini,
Barang siapa yang bersemangat menanam kebajikan, maka kelak akan mendapatkan buah pahala yang besar pula,
Jika saat ini masih ragu-ragu, maka akan kehilangan kesempatan emas, dan akhirnya hanya menyesal diri saja,
Membina diri dengan “TAO” tak pandang kaya, miskin, mulia atau hina,
Tak pandang pria atau wanita, semuanya wajib membina diri dengan rajin.
Yang miskin boleh berderma dengan raganya, yang kaya dapat berderma dengan hartanya, dengan demikian Ajaran “TAO” akan berjaya dengan sempurna,
Berbakti dengan dharma dan harta, akan menambah keberuntungan dan kecerdasan bagi dirinya ; sewaktu hidup di dunia merasakan kesejahteraan, di kemudian hari menikmati kebahagiaan,
Sebab itu, cepat-cepatlah membuka ladang “TAO”, jangan ragu-ragu lagi !
Jika masih saja ragu-ragu, maka tak ada kesempatan lagi untuk mengumpulkan pahala.
Bagi mereka yang dapat menulis, buatlah karangan untuk menyebarluaskan Ajaran TUHAN,
Yang dapat berbakti dengan tenaganya saja, lakukanlah semua pekerjaan yang berguna bagi kepentingan tempat ibadah,
Baik pikiran, tenaga atau harta, semuanya berguna demi kesuksesan “TAO”,
Kasih dan Karunia dari TUHAN Maha Besar dan Maha Adil, tak membedakan satu dan lainnya,
Orang yang berbakti demi “TAO” juga memiliki hati semulia TUHAN.
Bisa menjadi seorang pimpinan, bukan disebabkan mereka mengandalkan banyak akal dan cara,
Orang yang benar-benar membina “TAO”, hanya mengandalkan semangat ikrar terhadap TUHAN.
Barang siapa berniat mencari keuntungan materiel di kalangan “TAO”, pasti tak lolos dari hukuman TUHAN,
Seharusnya tanpa pamrih bekerja untuk menolong umat yang ada di dunia,
Seperti para Buddha dan para Dewa, demi menolong umat manusia, akhirnya dirinya sendiri rela mengalami banyak kesusahan,
Semua ini demi melaksanakan amanat TUHAN Yang Maha Kasih terhadap umat Nya.
“TAO” yang sejati berdasarkan fakta, bukan bualan kosong belaka,
Jika “TAO” tidak sejati,
Ikrar yang diucapkan oleh kalian, biar BUNDA yang memikul dosanya,
Lagipula, apa manfaatnya BUNDA menambah dosa bagi Putera Puteri Nya.
Orang yang tersesat memang penuh curiga, lalu menyebarkan isu-isu.
Bila saat ini kalian dapat mengumpulkan pahala, engkau akan menikmati kebahagiaan yang abadi di sorga,
Kebahagiaan nan abadi sungguh nikmat sekali.
Bangkitkan semangat dan bulatkan tekad untuk maju terus pantang mundur,
Dengan sepenuh jiwa melaksanakan tujuan “TAO” ;
Umpamanya mendirikan tempat ibadah, yang merupakan perbuatan kebajikan besar sekali,
Atau dengan tenaga sendiri membuka ladang “TAO” di tempat baru, juga merupakan jasa besar,
LAO MU akan mengutus para Dewa dan para Buddha untuk membantu mensukseskan pekerjaan suci kalian,
Saat sekarang TAO dalam keadaan setengah terang dan setengah redup,
Saat yang paling tepat berdarma bakti berbuat jasa untuk mengumpulkan pahala.
Tugas melintasi umat harus dijalankan dengan hati-hati, dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat,
TUHAN saat ini, dengan diam-diam sedang memilih manusia yang benar-benar bijaksana,
Menguji umat manusia apakah masih memiliki hari nurani ?
Ingin menjadi orang suci atau seorang Dewa, dirinya harus melalui perjuangan yang ulet,
Hanya yang rajinlah baru dapat terpilih di antara kedudukan 3.600 orang Suci dan 48.000 orang Budiman.
Jikalau dirinya tak ingin maju atau hanya santai saja, maka kesempatan akan terbuang percuma, akhirnya cuma dapat menyesal diri saja.
Setelah benar-benar mengerti gentingnya situasi zaman sekarang, seyogianya mentaati nasehat BUNDA, supaya kelak bisa kembali ke sorga,
Mereka yang bandel dan tidak mau mengerti situasi zaman, akhirnya pasti diringkus oleh bencana dahsyat yang akan datang.
Sebab itu, segeralah sadar dan menyebarluaskan kehendak TUHAN ini.