2.
* Mengikuti jejak suci menyebarluaskan ajaran "TAO" yang sejati.
* Memerintahkan tiga Buddha mengatur akhir zaman.
* Jika tetap tidak mau mohon Buddha CHI KONG untuk dilintaskan,
* Maka, badan ini sulit menghindari sengsaranya tumimbal lahir.
Para putra Buddha harap mendengarkan dengan seksama nasehat yang kedua.
Saat ini adalah zaman ketiga dimana kedahsyatan bencana tak terkatakan,
Langit akan musnah, bumi akan ludas dan hawa pun habis,
BUNDA sungguh tak tega melihat anak-anak KU menderita,
Memberi kesempatan untuk menempuh jalan kesadaran searah benang emas yang Aku turunkan,
Menyebarluaskan jalan KETUHANAN ke seluruh dunia untuk menuju hakekat satu kebenaran,
Mengutus Buddha MEITREYA sebagai Penguasa Langit, semua aliran kembali ke jalan benar,
Memerintah Buddha CHI KONG sebagai pemegang kendali ajaran "TAO" yang mujijat, dimana beliau berwujud sebagai Maha Guru CHANG TIEN RAN.
Dengan diberinya kuasa kepada Buddha MEITREYA, maka semua Dewa wajib membantu tugas penyebaran "TAO",
Semua Buddha dan para Suci dengan macam-macam cara membantu melaksanakan firman TUHAN.
Di alam Abadi, LAO MU tak menyisakan Dewa, Buddha dan para Suci, Semuanya telah turun ke dunia fana.
Walaupun langit dan bumi maha luas, tetapi tak seagung firman LAO MU ( TUHAN ).
Siapa saja yang taat akan sentosa, yang melanggar akan binasa, setegas langit dan bumi bedanya.
Lintasan Umum Tiga Alam Loka ini tak pernah terjadi sebelumnya,
Sepanjang sejarah tak pernah ada peristiwa mujijat seperti saat ini ;
Di atas dapat melintas para Suci, para Dewa yang ada di alam Hawa, di tengah dapat melintas manusia yang berbudi, dan di bawah dapat melintas roh yang ada di akherat,
Menampung semua aliran dan faham untuk kembali ke sumber yang sejati,
Menyebarluaskan rahasia akhir zaman dan kemujijatan ajaran "Jalan KETUHANAN ( TAO )".
Satu petunjuk telah membuka kunci rahasia, sehingga timbullah badan kencana.
Pertama mengajarkan kedua tangan berbentuk tanda suci seperti gunung keramat,
Kemudian membuka pintu rahasia roh bermukim yang merupakan gerbang dharma sejati di zaman pancaran putih.
Selanjutnya mengajarkan mantra yang tak berbentuk huruf untuk digunakan berkomunikasi dengan para Suci.
Bila mantra tersebut digunakan, maka para Dewa, para Buddha dan para Suci akan datang memberi perlindungan.
Setelah mendapatkan "TAO", maka namanya telah mentereng tercatat di papan langit.
Hutang-hutang dosanya telah terhapus di neraka sehingga terlepas dari penderitaan dunia.
Ucapan "pagi mendapatkan TAO, sore mati pun puas", mencerminkan betapa pentingnya satu petunjuk dari guru sejati.
Setelah ditunjuk, kemujijatannya tak ternilah harganya, sebab dapat langsung ke Nirwana,
Inilah drama tingkat puncak yang hanya perlu satu langkah sederhana saja.
Melepas badan yang fana ini menjadi suci dan hidup abadi di alam bahagia,
Semua ini bukan omong kosong tetapi nyata dan terbukti,
Misalnya waktu meninggal dunia, badan yang palsu ini dapat membuktikan fakta tersebut ;
Musim dingin jasadnya tak menjadi kaku, musim panas jasadnya tak berbau busuk, wajahnya juga bereskpresi tenteram.
Dari kerangka jasad saja sudah membuktikan kesempurnaan badan kencananya.
Bila masih kurang yakin, dapat juga memanggil rohnya datang ke tempat ibadah untuk membuktikan.
Semua peristiwa ini adalah benar dan nyata, sedikitpun tak dusta, "TAO" yang suci berdasarkan firman TUHAN yang sejati, di Tiga Alam Loka tiada duanya,
Ada garis warisan "TAO" dari leluhur hingga sekarang secara jelas,
Sebagai Penguasa terakhir adalah Buddha CHI KONG yang berujud sebagai Maha Guru CHANG TIEN RAN,
Membina diri di rumah seperti orang santri di zaman dahulu,
Para Dewa dan para Buddha di langit telah turun ke rimba timur ( dunia ),
Di mana - mana memberi mujijat dan tanda untuk menyadarkan umat yang tersesat,
Atau datang di tempat ibadah dan meminjam raga memberi sabda guna melintaskan para umat yang berbakat,
Mengemudi bahtera dharma mengarungi lautan penderitaan guna menolong umat dunia.
TUHAN menggunakan manusia untuk megerjakan lintasan Tiga Alam Loka,
Karenanya, semua orang seyogianya giat menjalankan dan selalu menuntut maju,
Mewakili TUHAN dan Maha Guru kita menjalankan tugas suci ini.
"TAO" dapat berkembang bila manusia menyebarluaskan, sedangkan manusia dapat menjalankan tugas ini dengan lancar bila direstui oleh TUHAN.
Di bawah restu TUHAN, manusia dapat dengan lincah melaksanakan tugas suci dan berbuat jasa,
Sebenarnya membuka ladang untuk menyebarluaskan ajaran "TAO" sudah lama, namun sulit menemukan kader yang benar-benar menjalankan "TAO" yang sejati,
Saat ini "TAO" sejati dalam keadaan setengah gelap dan setengah terang, sebab itu BUNDA menurunkan "SEPULUH NASEHAT" ini untuk menyadarkan para Putera sejati,
Dianjurkan anak-anak KU mengetahui bahwa membina diri dengan "TAO" tak lepas dari menyebarluaskan ajarannya, dan melintaskan orang lain untuk ikut memeluknya.
Dengan hati yang lembut, tak jemu-jemu nya menasehati orang lain,
Harus menegakkan semangat dan cita-cita setinggi langit untuk menjalankan,
Kalau hanya bermotif mencari populer lalu memeluk "TAO" ,
Orang yang demikian akhirnya pasti sulit kembali ke kampung halaman nya di sorga,
Atau berkedok palsu menunaikan tugas dengan sekenanya,
Orang yang demikian, akhirnya pasti terjerumus ke bawah tak tertolong,
Atau menjalankan ajaran "TAO" setengah hati, maju mundur dan berhenti di tengah jalan.
Orang yang demikian, roh nya pasti tertindas di bawah gunung Neraka untuk selama-lamanya,
Harap Putera-puteri KU cepat-cepat sadar,
Senantiasa bersemangat maju membina diri supaya sempurna,
Bila perbuatan kebajikan di luar sudah cukup, maka watak pribadi yang di dalam pasti prima, salah satu cara ialah cepat-cepat melintaskan orag lain yang belum sadar,
Ini adalah berdharma tingkat atas,
Ibarat ribuan kuntum bunga teratai bersemi di dunia fana,
Walaupun engkau adalah titisan seorang Dewa atau Buddha suci yang turun di bumi,
Bila tidak memiliki jasa sejati dan hati yang benar-benar welas asih, engkau akan sulit kembali ke Sorga !
Sebab itu dengarkanlah nasehat LAO MU, bangkitkanlah semangat ingin maju, karena pelan selangkah saja, sudah sulit menegakkan jasa pahala.
Sebagai pimpinan dan pemilik tempat ibadah, sungguh besar tanggung jawabnya,
Seorang saja yang berbuat bodoh, bisa mengakibatkan puluhan ribu orang terjerumus salah,
Dengan demikian, akibatnya bukan cuma merugikan diri sendiri, juga merugikan orang lain.
Bila seorang saja bijaksana dan mempunyai wawasan luas,
Ia dapat memimpin umat lainnya juga membina diri ke arah sempurna.
Sebagai petugas atau pemilik tempat ibadah, harus tahu diri nya juga seorang pemimpin,
Karenanya harus lebih membulatkan tekad dan semangat untuk rajin melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya,
Memikirkan dengan cara yag terbaik agar dapat menolong umat yang tersesat ke pantai bahagia,
Dengan cara yang tepat pula agar dapat menyadarkan umat menemuka hati nuraninya,
Hati ini harus sejernih mega, tekadnya harus langgeng seperti sungai yang mengalir,
Banyak cara dan akal untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan jangan patah semangat,
Semuanya harus berpedoman kepada hakekat kebenaran,
Membersihkan sifat tamak, pemarah dan bodoh, berakarlah pada ketenangan rohani,
Jasanya kian besar, maka ancaman jatuh kian besar pula, sebab itu jangan lengah sedikit pun,
Ibarat naik ke puncak gunung, bila jatuh akan masuk ke jurang yang dalam sekali,
Atau terbang tinggi, bila jatuh akibatnya pasti fatal.
Jangan beranggapan diri nya sudah pandai, ternyata juga berbuat bodoh,
Sering-seringlah mempertimbangkan dahulu baru bertindak, dan perbuatannya harus sejalan dengan ucapannya,
Sebagai pembina sejati, harus sering-sering mawas diri dan tidak melanggar semua pantangan,
Melaksanakan ajaran yang benar akan naik ke sorga dan hidup bahagia,
Tidak mentaati dan bertindak sesuka hatinya, akan mengakibatkan dirinya masuk ke neraka,
Demikianlah nasehat ke dua dari LAO MU, harap putera Buddha sekalian men-cam-nya dengan baik-baik,
Tiga Cerdik Pandai ( San Jai ) boleh istirahat sejenak, kemudian melanjutkan lagi.
Dengan diberinya kuasa kepada Buddha MEITREYA, maka semua Dewa wajib membantu tugas penyebaran "TAO",
Semua Buddha dan para Suci dengan macam-macam cara membantu melaksanakan firman TUHAN.
Di alam Abadi, LAO MU tak menyisakan Dewa, Buddha dan para Suci, Semuanya telah turun ke dunia fana.
Walaupun langit dan bumi maha luas, tetapi tak seagung firman LAO MU ( TUHAN ).
Siapa saja yang taat akan sentosa, yang melanggar akan binasa, setegas langit dan bumi bedanya.
Lintasan Umum Tiga Alam Loka ini tak pernah terjadi sebelumnya,
Sepanjang sejarah tak pernah ada peristiwa mujijat seperti saat ini ;
Di atas dapat melintas para Suci, para Dewa yang ada di alam Hawa, di tengah dapat melintas manusia yang berbudi, dan di bawah dapat melintas roh yang ada di akherat,
Menampung semua aliran dan faham untuk kembali ke sumber yang sejati,
Menyebarluaskan rahasia akhir zaman dan kemujijatan ajaran "Jalan KETUHANAN ( TAO )".
Satu petunjuk telah membuka kunci rahasia, sehingga timbullah badan kencana.
Pertama mengajarkan kedua tangan berbentuk tanda suci seperti gunung keramat,
Kemudian membuka pintu rahasia roh bermukim yang merupakan gerbang dharma sejati di zaman pancaran putih.
Selanjutnya mengajarkan mantra yang tak berbentuk huruf untuk digunakan berkomunikasi dengan para Suci.
Bila mantra tersebut digunakan, maka para Dewa, para Buddha dan para Suci akan datang memberi perlindungan.
Setelah mendapatkan "TAO", maka namanya telah mentereng tercatat di papan langit.
Hutang-hutang dosanya telah terhapus di neraka sehingga terlepas dari penderitaan dunia.
Ucapan "pagi mendapatkan TAO, sore mati pun puas", mencerminkan betapa pentingnya satu petunjuk dari guru sejati.
Setelah ditunjuk, kemujijatannya tak ternilah harganya, sebab dapat langsung ke Nirwana,
Inilah drama tingkat puncak yang hanya perlu satu langkah sederhana saja.
Melepas badan yang fana ini menjadi suci dan hidup abadi di alam bahagia,
Semua ini bukan omong kosong tetapi nyata dan terbukti,
Misalnya waktu meninggal dunia, badan yang palsu ini dapat membuktikan fakta tersebut ;
Musim dingin jasadnya tak menjadi kaku, musim panas jasadnya tak berbau busuk, wajahnya juga bereskpresi tenteram.
Dari kerangka jasad saja sudah membuktikan kesempurnaan badan kencananya.
Bila masih kurang yakin, dapat juga memanggil rohnya datang ke tempat ibadah untuk membuktikan.
Semua peristiwa ini adalah benar dan nyata, sedikitpun tak dusta, "TAO" yang suci berdasarkan firman TUHAN yang sejati, di Tiga Alam Loka tiada duanya,
Ada garis warisan "TAO" dari leluhur hingga sekarang secara jelas,
Sebagai Penguasa terakhir adalah Buddha CHI KONG yang berujud sebagai Maha Guru CHANG TIEN RAN,
Membina diri di rumah seperti orang santri di zaman dahulu,
Para Dewa dan para Buddha di langit telah turun ke rimba timur ( dunia ),
Di mana - mana memberi mujijat dan tanda untuk menyadarkan umat yang tersesat,
Atau datang di tempat ibadah dan meminjam raga memberi sabda guna melintaskan para umat yang berbakat,
Mengemudi bahtera dharma mengarungi lautan penderitaan guna menolong umat dunia.
TUHAN menggunakan manusia untuk megerjakan lintasan Tiga Alam Loka,
Karenanya, semua orang seyogianya giat menjalankan dan selalu menuntut maju,
Mewakili TUHAN dan Maha Guru kita menjalankan tugas suci ini.
"TAO" dapat berkembang bila manusia menyebarluaskan, sedangkan manusia dapat menjalankan tugas ini dengan lancar bila direstui oleh TUHAN.
Di bawah restu TUHAN, manusia dapat dengan lincah melaksanakan tugas suci dan berbuat jasa,
Sebenarnya membuka ladang untuk menyebarluaskan ajaran "TAO" sudah lama, namun sulit menemukan kader yang benar-benar menjalankan "TAO" yang sejati,
Saat ini "TAO" sejati dalam keadaan setengah gelap dan setengah terang, sebab itu BUNDA menurunkan "SEPULUH NASEHAT" ini untuk menyadarkan para Putera sejati,
Dianjurkan anak-anak KU mengetahui bahwa membina diri dengan "TAO" tak lepas dari menyebarluaskan ajarannya, dan melintaskan orang lain untuk ikut memeluknya.
Dengan hati yang lembut, tak jemu-jemu nya menasehati orang lain,
Harus menegakkan semangat dan cita-cita setinggi langit untuk menjalankan,
Kalau hanya bermotif mencari populer lalu memeluk "TAO" ,
Orang yang demikian akhirnya pasti sulit kembali ke kampung halaman nya di sorga,
Atau berkedok palsu menunaikan tugas dengan sekenanya,
Orang yang demikian, akhirnya pasti terjerumus ke bawah tak tertolong,
Atau menjalankan ajaran "TAO" setengah hati, maju mundur dan berhenti di tengah jalan.
Orang yang demikian, roh nya pasti tertindas di bawah gunung Neraka untuk selama-lamanya,
Harap Putera-puteri KU cepat-cepat sadar,
Senantiasa bersemangat maju membina diri supaya sempurna,
Bila perbuatan kebajikan di luar sudah cukup, maka watak pribadi yang di dalam pasti prima, salah satu cara ialah cepat-cepat melintaskan orag lain yang belum sadar,
Ini adalah berdharma tingkat atas,
Ibarat ribuan kuntum bunga teratai bersemi di dunia fana,
Walaupun engkau adalah titisan seorang Dewa atau Buddha suci yang turun di bumi,
Bila tidak memiliki jasa sejati dan hati yang benar-benar welas asih, engkau akan sulit kembali ke Sorga !
Sebab itu dengarkanlah nasehat LAO MU, bangkitkanlah semangat ingin maju, karena pelan selangkah saja, sudah sulit menegakkan jasa pahala.
Sebagai pimpinan dan pemilik tempat ibadah, sungguh besar tanggung jawabnya,
Seorang saja yang berbuat bodoh, bisa mengakibatkan puluhan ribu orang terjerumus salah,
Dengan demikian, akibatnya bukan cuma merugikan diri sendiri, juga merugikan orang lain.
Bila seorang saja bijaksana dan mempunyai wawasan luas,
Ia dapat memimpin umat lainnya juga membina diri ke arah sempurna.
Sebagai petugas atau pemilik tempat ibadah, harus tahu diri nya juga seorang pemimpin,
Karenanya harus lebih membulatkan tekad dan semangat untuk rajin melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya,
Memikirkan dengan cara yag terbaik agar dapat menolong umat yang tersesat ke pantai bahagia,
Dengan cara yang tepat pula agar dapat menyadarkan umat menemuka hati nuraninya,
Hati ini harus sejernih mega, tekadnya harus langgeng seperti sungai yang mengalir,
Banyak cara dan akal untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan jangan patah semangat,
Semuanya harus berpedoman kepada hakekat kebenaran,
Membersihkan sifat tamak, pemarah dan bodoh, berakarlah pada ketenangan rohani,
Jasanya kian besar, maka ancaman jatuh kian besar pula, sebab itu jangan lengah sedikit pun,
Ibarat naik ke puncak gunung, bila jatuh akan masuk ke jurang yang dalam sekali,
Atau terbang tinggi, bila jatuh akibatnya pasti fatal.
Jangan beranggapan diri nya sudah pandai, ternyata juga berbuat bodoh,
Sering-seringlah mempertimbangkan dahulu baru bertindak, dan perbuatannya harus sejalan dengan ucapannya,
Sebagai pembina sejati, harus sering-sering mawas diri dan tidak melanggar semua pantangan,
Melaksanakan ajaran yang benar akan naik ke sorga dan hidup bahagia,
Tidak mentaati dan bertindak sesuka hatinya, akan mengakibatkan dirinya masuk ke neraka,
Demikianlah nasehat ke dua dari LAO MU, harap putera Buddha sekalian men-cam-nya dengan baik-baik,
Tiga Cerdik Pandai ( San Jai ) boleh istirahat sejenak, kemudian melanjutkan lagi.