Nomor 5

5.


* Waktu bergulir terus, saat ini telah tiba akhirnya zaman, 

* Tiga jenis bencana dan delapan macam malapetaka terjadi dimana-mana.

* Siapa yang dapat menghindari 81 bencana dahsyat yang terjadi di akhir zaman ?

* Hanya bahtera "TAO" lah yang dapat menolong umat terhindar dari bencana kemusnahan. 




Nasehat kelima harap para putera Buddha dengan tekun membina diri, 

Orang yang bijaksana adalah mereka yang tahu perkembangan alam dunia kemudian menyesuaikan diri, 

Saat ini sudah sampai pada akhir zaman ke TIGA, dimana kebenaran ( TAO ) dan malapetaka datang bersamaan, 

Dunia akan ditata kembali, dan juga hati manusia yang kotor akan dikikis habis, agar kembali ke pangkalnya yang suci,





TUHAN adalah Maha Kasih dan Maha Penyayang,

Namun mengapa menurunkan bencana yang maha dahsyat kepada umat manusia yang ada di dunia ?

Coba renungkan sejenak, sejak zaman dahulu hingga sekarang, apakah pernah terjadi bencana yang maha dahsyat ?





Tiga Raja yang mahsyur YAUW, SUN, IE, mengatur negara dengan bijaksana sehingga negara makmur dan rakyat sentosa,

Bila manusia hatinya baik, TUHAN yang Maha Kuasa pun senang, tak mungkin ada bencana terjadi di dunia,

Tetapi bila manusia hatinya jahat, dunia dipenuhi dengan hawa angkara murka, maka dimana-mana pasti timbul bencana.




Saat ini, moral manusia kian hari kian merosot ke titik yang paling memprihatinkan,

Budi pekerti dan sopan santun zaman dahulu yang luhur, sudah sedikit sekali manusia yang mau melaksanakan,

Manusia zaman sekarang pandai berdusta, menipu, memeras, bermuka dua dan perbuatan yang jahat lainnya,

Mentalnya sudah melanggar ajaran "Tiga tata hubungan keluarga", "Panca Budi", "Lima relasi manusia", dan "Delapan Kebajikan", sungguh sulit dirincikan satu persatu kejahatannya.





Baik penguasa negara maupun bawahannya, sudah tak mau patuh kepada hukum negara,

Sebagai orang tua tidak memberi suri tauladan yang baik kepada anak, sedang anaknya juga tak berbakti kepada orang tuanya, mengakibatkan tata kerama masyarakat rusak,

Sang suami tak bijaksana, sang isteri tak menjalankan kewajibannya, sehingga keharmonisan keluarga hilang,

Sang kakak tak bersifat lapang dada, sang adik tak menghormati yang lebih tua, akhirnya timbul permusuhan di antara saudara,

Antara sesama kawan tak menepati janji, sehingga hilang rasa kepercayaan,





Tata kerama "Lima Relasi Manusia" dan "Delapan Kebajikan" sudah luntur, tak ada yang berniat memulihkannya.

Cendikiawan hanya pandai mengucapkan aturan di bibir saja, tetapi dirinya tak melaksanakan dengan konsekuen,

Petani hanya mengutamakan bercocok tanam, tetapi tak berniat mendalami arti kebenaran,

Buruh hanya melaksanakan tugasnya dengan setengah hati, tak mau bertanggungjawab terhadap pekerjaannya,

Pedagang mengejar keuntungan dengan cara tak halal, semisal memalsu barang menipu masyarakat,

Para santri tak mematuhi "Tiga Panutan, Lima Larangan".

Kaum TAOIS menganut ajaran sesat yang menyimpang dari asalnya,

Kaum KHONGFUSIUS hanya mengerti sedikit ajaran saja, sudah menganggap dirinya sebagai orang suci,





Melihat semua fakta ini, sungguh menyedihkan hati.

Bila saat ini tidak menurunkan malapetaka ke dunia untuk menguji asli dan palsu,

Maka di dunia pasti tak akan ada lagi manusia yang bijaksana.





Malapetaka itu terdiri dari tiga bencana, menyebarkan delapan macam kesengsaraan, juga peperangan, keganasan api dan air,

Semuanya terdiri dari 81 jenis bencana yang dahsyat yang akan menyapu ke seluruh pelosok dunia,
Juga mengutus Lima iblis turun ke bumi untuk menimbulkan keonaran,

Menyusun macam-macam taktik dan tipu daya beranting untuk meringkus oknum-oknum yang jahat,

Semua ini membuktikan dunia, zaman, dan hawa kehidupan sudah menjelang akhir,

Berakhirnya hawa kehidupan ini, disebabkan oleh ulah manusia yang selama ini telah berbuat tidak senonoh terus menerus hingga menumpuk,





Peradilan akhir zaman guna merinci dosa-dosa manusia selama enam puluh ribu tahun lamanya telah tiba,

Saat itu akan jelas terlihat yang mana kumala, yang mana batu, dan yang mana baik, yang mana jahat,

Mengetahui semua ini, hati BUNDA terasa pedih dan meneteslah air mata darah,




Terlihat kabut yang jahat telah membumbung tinggi, bergulung-gulung mengalir dimana-mana,

Angin iblis bertiup di antero dunia membuat manusia hidup tak tenteram,

Bencana karena peperangan, perampokan, pembunuhan terjadi dimana-mana, wabah penyakit, bencana kekeringan, kelaparan,

Juga musim paceklik yang panjang, mengakibatkan tumbuh-tumbuhan mati kekeringan,





Bencana dan kesengsaraan yang diutarakan diatas, tidaklah seberapa beratnya,

Yang paling ditakuti adalah bencana air dan api, yang akan menyapu tuntas di bumi ini,

Selama 49 hari, dunia akan gelap gulita tak tampak Matahari dan Bulan,

Pintu Neraka terbuka, setan dan roh yang penasaran keluar mencari mangsa guna menuntut balas,

Dimana-mana gelap gulita, dingin menegakkan bulu roma,

Hutang nyawa menuntut bayar nyawa, hutang uang menuntut bayar uang,

Angin yang maha dahsyat yang akan menyapu bersih Buana yang kotor ini,

Membersihkan alam Hawa, alam Wujud dan alam Akhirat dari noda-noda kotor,

Walaupun anda seorang Wira yang berbadan logam sekalipun,

Tak akan sanggup melawan ajal yang ditimbulkan oleh bencana api.




Meskipun bencana dahsyat di akhir zaman diturunkan oleh BUNDA,

Tetapi hati BUNDA siang malam pedih dan menangis memikirkan putera puterinya yang ada di Bumi,

Sungguh tak tega melihat yang baik musnah bersama yang jahat,

Sebab itu, diturunkan sehelai benang Emas - "TAO", untuk menjadi bahtera penyelamat,

Satu-satunya jalan penyelamat hanya ajaran "TAO", karenanya cepat-cepatlah menempuh jalan tersebut.





Karena risau akan keselamatan Putera Puteri KU di dunia,

Maka mengirim tak terhitung banyaknya surat-surat untuk menasehati kalian,

Karena khawatir keselamatan Putera mahkota KU semua atas bencana yang bakal terjadi,

Maka BUNDA berjerih payah menyusun nasehat ini, untuk disampaikan kepada kalian.





Wahai Putera Puteri KU yang bijaksana dan berbakti,

Cepat-cepatlah sadar membina diri, berbuatlah kebajikan untuk mendapatkan pahala,

Setelah memeluk "TAO", janganlah berhati mendua,

Harus menghilangkan semua hasrat keduniawian yang hanya mengejar harta dan mulia,





Bila tetap terpesona oleh keduniawian, maka tak akan sadar bahwa sebenarnya segala yang ada di dunia ini, adalah palsu belaka,

Pandanglah situasi dunia ini, apakah tidak memprihatinkan ?

Walaupun engkau memiliki seribu akal dan taktik jitu,

Bila saatnya tiba, pasti tak akan lolos dari musibah bencana akhir zaman !





Di antara sepuluh, yang mati tujuh, sedang sisanya tiga pasti menderita,

Darah mengalir bagai sungai, mayat bergelimpangan, tulang belulang berserakan bagai bukit tingginya,

Bila  masih saja terpesona keduniawian, sehingga lupa akan hukum TUHAN, dan hukum Kebenaran,

Bencana dahsyat akhir zaman akan meringkus mereka, kemudian rohnya dicebloskan ke ujung neraka.





Jika ingin menghindari bencana ini, cepat-cepatlah berbuat kebajikan,

BUNDA akan mengutus para Dewa dan para Buddha untuk melindungi keselamatannya,

Bagi mereka yang insyaf, dapat bersama-sama BUNDA kembali ke sorga,

Sedangkan mereka yang sesat, akan tertimpa bencana dahsyat itu dan dihukum di Neraka !



( Putera Puteri BUNDA sekalian segera bersujud, karena BUNDA bersama para Dewa segera kembali ke Alam Abadi, sampai jumpa kembali untuk memberikan nasehat ke enam ).