1.
* Menurunkan nasehat di tanah timur ( dunia fana ), bertujuan menunjukkan sumber sebenarnya ;
* Putra - putri sekalian seyogianya kembali ke asal usulnya dan bergurulah kepada Buddha CHI KONG ;
* Di jalan salib mendapat petunjuk letak pintu rahasia roh bermukim ;
* Menasehati putra mahkota sekalian memacu semangat untuk maju di jalan kebenaran.
Nasehat pertama menjelaskan sumber asal para putra Buddha dari mana.
Mengayun pena emas membuka rahasia langit nan mujijat.
Teringat waktu langit belum dibuka, semuanya kabur tak jelas, hampa dan senyap tiada benda berwujud.
Sembilan puluh enam milyar putra - putri Buddha bermukim bersama di alam Nirwana,
Bebas lepas bahagia sepanjang masa.
Semuanya akrab disisi LAO MU bagai saudara,
Tak berpisah mengikuti LAO MU kemana pergi,
* * *
"TAO" adalah "LI" ( Hakekat Kebenaran ), sedang "LI" adalah "TAO", Sungguh hampa dan mujijat.
"TAO" menciptakan Satu, satu menimbulkan dua, dua kemudian menimbulkan tiga,
Dari pokok satu, kemudian menyebar kemana-mana, yang asalnya tiada menjadi ada,
Makna mujijatnya, para Dewa pun sulit menceritakan.
Setelah langit tercipta, bumi terbentuk, kemudian terwujudlah secara sempurna macam-macam benda,
Di tanah timur tak jumpa adanya manusia yang berujud laki-laki dan perempuan.
Saat itu, AKU dengan terpaksa dan berat hati merelakan semua putra - putri Ku turun ke dunia fana, tetapi tiap kali menyuruh mereka turun ke bumi timur,
Tiap kali pula mereka selalu kembali lagi ke asalnya, semuanya tak berminat mengatur dunia fana.
Dengan terpaksa Aku membuat arak merah,
Di San San Poo membujuk rayu mereka minum sampai mabuk,
Dan membuat sebuah kolam khasiat menyuruh semuanya mandi bersama,
Kemudian menunggu mereka lengah, lalu mengambil kembali baju Dewa dan sepatu awan,
Setelah semuanya sadar dari mabuk dan tidak melihat lagi wajah LAO MU, juga tak menemukan kembali baju dan sepatunya yang mujijat, lalu mereka menangis tersedu-sedu memanggil Bundanya.
Dianjurkan janganlah ragu-ragu lagi untuk mengatur dunia fana.
Jika sepatu awan dan baju Dewa tetap Kuberikan kepada kalian,
Mana ada yang berminat hidup dan mengatur di dunia fana ?
Memotong dahan pohon dan memetik daunnya untuk membuat tempat berteduh menangkal hawa dingin dan panas,
Bila lapar mereka memakan buah cemara, bila haus minum air sumber .
Para putra Buddha seperti kehilangan sukma, keluh kesah sedih tak terhingga,
Mereka menanyakan Bundanya kapan baru boleh kembali ke kampung halaman,
AKU ( LAO MU ) menjawab bahwa pada zaman ketiga saat lintasan umum tiba,
BUNDA pribadi akan memberitahu dan mengirim surat untuk melintaska para putra mahkota,
Dengan hati yang ragu-ragu mereka menangis terseduh-seduh,
Lalu AKU ( LAO MU ) memberi mereka suatu tanda Suci ( HAP DONG ),
Sejak itu para putra Buddha bermukim di tanah timur ( dunia fana ),
Berwujud sebagai pria dan wanita, kemudian berkembang biak mengatur dunia fana.
Perpisahan BUNDA di barat dan putranya ke timur sungguh peristiwa yang menyedihkan !
Sejak itu para putra Buddha merasakan penderitaan bertubi-tubi,
Kalau dihitung sudah enam puluh ribu tahun lebih lamanya.
Tiap kali memikirkan anak-anak yang sedang menderita di dunia fana, hati BUNDA terasa risau sekali.
Kini sudah tiba waktunya BUNDA menurunkan ajaran "TAO" sejati,
Memerintahkan tiga Buddha turun melintas secara umum dan mengatur akhir zaman,
Hal sebenarnya telah diutarakan satu per satu,
Harap para putra Buddha KU dapat secepatnya menjalankan ajaran sejati,
Menempuh arah benang emas bersama-sama LAO MU kembali ke sorga.
Jika masih bandel tak ingin sadar, akibatnya akan terus terjerumus di lautan penderitaan.
Bertutur kata sampai disini, hati KU sedih sehingga air mata bercucuran.
Maka, berhenti sejenak, kemudian dilanjutkan kembali.
* * *
"TAO" adalah "LI" ( Hakekat Kebenaran ), sedang "LI" adalah "TAO", Sungguh hampa dan mujijat.
"TAO" menciptakan Satu, satu menimbulkan dua, dua kemudian menimbulkan tiga,
Dari pokok satu, kemudian menyebar kemana-mana, yang asalnya tiada menjadi ada,
Makna mujijatnya, para Dewa pun sulit menceritakan.
Setelah langit tercipta, bumi terbentuk, kemudian terwujudlah secara sempurna macam-macam benda,
Di tanah timur tak jumpa adanya manusia yang berujud laki-laki dan perempuan.
Saat itu, AKU dengan terpaksa dan berat hati merelakan semua putra - putri Ku turun ke dunia fana, tetapi tiap kali menyuruh mereka turun ke bumi timur,
Tiap kali pula mereka selalu kembali lagi ke asalnya, semuanya tak berminat mengatur dunia fana.
Dengan terpaksa Aku membuat arak merah,
Di San San Poo membujuk rayu mereka minum sampai mabuk,
Dan membuat sebuah kolam khasiat menyuruh semuanya mandi bersama,
Kemudian menunggu mereka lengah, lalu mengambil kembali baju Dewa dan sepatu awan,
Setelah semuanya sadar dari mabuk dan tidak melihat lagi wajah LAO MU, juga tak menemukan kembali baju dan sepatunya yang mujijat, lalu mereka menangis tersedu-sedu memanggil Bundanya.
Dianjurkan janganlah ragu-ragu lagi untuk mengatur dunia fana.
Jika sepatu awan dan baju Dewa tetap Kuberikan kepada kalian,
Mana ada yang berminat hidup dan mengatur di dunia fana ?
Memotong dahan pohon dan memetik daunnya untuk membuat tempat berteduh menangkal hawa dingin dan panas,
Bila lapar mereka memakan buah cemara, bila haus minum air sumber .
Para putra Buddha seperti kehilangan sukma, keluh kesah sedih tak terhingga,
Mereka menanyakan Bundanya kapan baru boleh kembali ke kampung halaman,
AKU ( LAO MU ) menjawab bahwa pada zaman ketiga saat lintasan umum tiba,
BUNDA pribadi akan memberitahu dan mengirim surat untuk melintaska para putra mahkota,
Dengan hati yang ragu-ragu mereka menangis terseduh-seduh,
Lalu AKU ( LAO MU ) memberi mereka suatu tanda Suci ( HAP DONG ),
Sejak itu para putra Buddha bermukim di tanah timur ( dunia fana ),
Berwujud sebagai pria dan wanita, kemudian berkembang biak mengatur dunia fana.
Perpisahan BUNDA di barat dan putranya ke timur sungguh peristiwa yang menyedihkan !
Sejak itu para putra Buddha merasakan penderitaan bertubi-tubi,
Kalau dihitung sudah enam puluh ribu tahun lebih lamanya.
Tiap kali memikirkan anak-anak yang sedang menderita di dunia fana, hati BUNDA terasa risau sekali.
Kini sudah tiba waktunya BUNDA menurunkan ajaran "TAO" sejati,
Memerintahkan tiga Buddha turun melintas secara umum dan mengatur akhir zaman,
Hal sebenarnya telah diutarakan satu per satu,
Harap para putra Buddha KU dapat secepatnya menjalankan ajaran sejati,
Menempuh arah benang emas bersama-sama LAO MU kembali ke sorga.
Jika masih bandel tak ingin sadar, akibatnya akan terus terjerumus di lautan penderitaan.
Bertutur kata sampai disini, hati KU sedih sehingga air mata bercucuran.
Maka, berhenti sejenak, kemudian dilanjutkan kembali.