Nomor 8

8.


* Sejak dahulu kala, TUHAN sering memberi kurnia kemujijatan, 

* Demikian juga di saat pelintasan secara umum Tiga Alam Loka dimana bencana yang dahsyat bakal terjadi sekarang ini, TUHAN membuka kesempatan kepada umat manusia yang benar-benar berhati luhur, 

* Tiga Buddha dalam “Pesta Agung” nanti, akan menyeleksi siapa yang patut diangkat sebagai Dewa atau Buddha, 

* Yang terpilih akan menikmati kedudukan mulia nan abadi di sorga.





Memberikan nasehat ke delapan, sungguh membuat hati BUNDA sedih sekali,

Melihat anak-anak KU semuanya tak dapat menyadari kepalsuan dunia fana,

Rela menderita membanting tulang siang dan malam, demi mengejar kesenangan yang semu,

Terhadap “TAO” yang sejati, tak ada waktu untuk menghayati secara tekun, hanya ditanggapi sepintas lalu saja,

Mereka umumnya telah terpesona kenikmatan duniawi, sehingga mengabaikan nasehat para Dewa dan para Buddha, bertindak melanggar aturan TUHAN,

Tak sedikit iman nya lemah, takut menghadapi cobaan,





Sejak dahulu kala, membina diri dengan “TAO” yang sejati, pasti mengalami macam-macam ujian,

Maksud dari ujian tersebut ialah, ingin mengetahui yang bersangkutan apakah hati nya benar-benar bersih dan semangat nya pantang mundur,

Ibarat batu kumala, bila tidak dipahat dan digosok, tak bakal menjadi benda yang berharga ;

Demikian juga logam emas yang murni, juga harus mengalami berkali-kali peleburan dan ditempa, baru dapat memancarkan sinar kencana nya yang indah ;

Diumpamakan sebuah pohon yang akan dijadikan soko bangunan, maka ranting-ranting nya yang tak berguna harus dipotong bersih ;


Sebuah bangunan besar yang menjulang tinggi ingin kokoh, maka pondasi nya harus benar-benar prima ;





Manusia pun pada prinsip nya juga sama,

Semakin sering mengalami rintangan, maka semakin banyak pengalaman dan kepandaian yang diperoleh.

Anak dalam keluarga yang miskin, baru dapat membuktikan kebaktian yang murni kepada Orang tua nya ;

Pejabat yang berada dalam sebuah negara yang genting, baru dapat membuktikan kesetiaan nya yang tulus kepada negara nya ;

Rumput yang kokoh, baru dapat menyongsong hembusan angin yang keras,

Bila tak diuji, maka tak tahu murni atau palsu !





Orang yang membina diri dengan “TAO” bukan satu dua saja,

Yang mengalami ujian berat contohnya banyak sekali, tak mungkin dapat dihitung dengan jari,

Seperti CHIANG DAI KONG sebelum diangkat menjadi menteri, beliau berjualan mie,

Ia mengalami macam-macam kemalangan dan ujian berat, namun semangat nya tetap teguh ;

Raja CHO BUN ONG pernah ditawan musuh dan dicebloskan ke dalam penjara selama 7 tahun lama nya,

Ia menyadari bahwa ini semua adalah takdir yang harus dijalani,






Demikian juga Nabi KHONG HU CHU, semasa hidup nya juga mengalami banyak penderitaan,

Sewaktu beliau menyebarkan ajaran nya di negara SONG dan negara WE, ditangkap oleh aparat setempat, dan memporak-porandakan mimbar kayu yang biasa digunakan KHONG CHU memberi ceramah,

Kemudian sewaktu berkelana di antara perbatasan negara CHEN dan JAI, ia dan murid nya terkurung di sana sehingga kelaparan selama 7 hari lama nya ;

Waktu itu semua orang memandang sinis kepada Nabi KHONG HU CHU, menuduh nya sudah tidak waras lagi ;




Tokoh Suci CIU CANG CHUN dulu waktu membina diri, juga mengalami penderitaan yang sangat berat,

Ia pernah hampir mati kelaparan delapan kali banyak nya, namun iman nya tetap tak berobah ;

Bodhisattva Dewi KWAN IM dulu sewaktu masih berstatus Puteri Raja, demi membina diri ( SIU TAO ), pernah mengalami siksaan yang keji dari Ayah nya ;

Tokoh Suci wanita SUN PU EL sewaktu membina diri, ia dengan sengaja menuangkan minyak yang mendidih ke atas air, kemudian mendekatkan wajah nya supaya muka nya yang cantik luka dan cacat.





Bila dibandingkan cara membina “TAO” zaman dahulu dengan zaman sekarang,

Ujian yang dihadapi zaman sekarang jauh lebih ringan, dan cara nya juga lebih bebas,

TUHAN hanya mau menguji kepada mereka yang berbakat besar,

Dengan cobaan yang berat, supaya watak Buddha nya yang sejati, dapat pulih ke wujud asal nya yang cemerlang, dan demikianlah proses menuju puncak tangga sebagai Dewa atau Buddha,

Bila dapat menghayati dan melaksanakan semua ini, akan mencapai kebahagiaan nan abadi,

Ini semua adalah taktik jitu dan mengandung banyak arti yang diatur oleh BUNDA ( LAO MU ),





Ibarat di luar nya menciptakan angin ribut untuk mengelabui, tetapi di dalam nya mengandung cahaya yang terang benderang,

Membina “TAO” bila tidak ada ujian dan cobaan,

Maka semua oknum yang tabiat nya jelek, akan mudah naik ke sorga.

Tak diuji maka tak tahu siapa bijaksana atau bodoh, siapa sejati atau palsu ;





Dan siapa yang berlapang dada merelakan orang lain menduduki tahta teratai di sorga.

Jangankan kedudukan di sorga harus melalui ujian dan cobaan,

Ingin mendapatkan kedudukan di dunia saja juga harus melalui perjuangan yang ulet, sedikit nya 10 tahun lama nya,

Banyak umat yang tidak mengerti makna yang terkandung tersebut, sehingga gagal di tengah jalan, membuat hati BUNDA sangat sedih, BUNDA menangis terseduh-seduh, tak terasa mengeluarkan air mata darah,





Bahkan beberapa kali menulis surat ke tanah timur ( dunia ).

Surat susul menyusul disampaikan, tetapi berita kesadaran tak kunjung tiba,

Mengapa berulang-ulang nasehat BUNDA tidak dihiraukan ?





Perlu diketahui bahwa siapa saja yang menentang kehendak TUHAN, pasti akan menderita di alam Iblis !

Sekali lagi BUNDA menyerukan, semoga anak-anak KU segera sadar dan pulihkan watak sejati yang bersih cemerlang,

Meskipun mengalami banyak ujian dan cobaan, hati nya tak perlu goyah,

Pegang teguh ajaran “TAO” yang luhur sampai akhir hayat nya.

Jika iman nya kuat, Iblis pasti tak berdaya, dan hati nya tentu merasa tenteram.





Di zaman dahulu bila ingin membina diri dengan “TAO”, harus mendaki gunung dan mengarungi lautan,

Meninggalkan harta dan rumah tangga berkelana kemana-mana,

Meskipun telah melewati ribuan gunung dan sungai, ajaran “TAO” yang sejati masih sulit diperoleh,

Penderitaan yang diterima selama itu, sulit sekali diutarakan,

Kebulatan hati yang tak tergoyahkanlah baru dapat mengharukan orang Suci datang memberi petunjuk,

Menguji apakah semangat nya teguh atau hanya sekedar nya saja,

Kemudian baru mempersilahkan yang bersangkutan membina diri di tempat gua gunung terpencil,






Setelah berbuat 3.000 jasa, mengumpulkan 800 pahala, baru memperoleh kesempurnaan,

Namun hanya menikmati kebahagiaan sementara di Alam Hawa sebagai Sang Suci saja,

Berbeda sekali dengan zaman sekarang, untuk mendapatkan “TAO” gampang sekali,

Yaitu memperoleh dahulu baru kemudian membina nya, dan dapat langsung mencapai kesempurnaan sejati,

Ini semua disebabkan genting nya zaman, bila situasi tak mendesak, tentu ajaran “TAO” tak disebarluaskan secara umum,

TUHAN berwelas hati memberi kemudahan kepada umat nya, sambil membina diri, tanpa meninggalkan rumah tangga nya.





Mengingat genting nya zaman, maka semua nya harus lebih mementingkan urusan sorgawi daripada urusan duniawi,

Membina diri dengan sungguh-sungguh, jangan bermalas-malasan.

BUNDA sekali lagi menulis Surat Nasehat dengan berlinang air mata darah yang penuh perasaan ini, tujuan nya tak lain mengharapkan anak-anak KU dapat segera sadar,

Nasehat ini bukan sekedar anjuran biasa yang sederhana,

Ketahuilah bahwa hati BUNDA sudah hancur, merisaukan kebandelan anak-anak KU sekalian,

Ingat dan sebarluaskan Dharma yang sejati !



Sampai disini dahulu Nasehat BUNDA, untuk memberi kesempatan istirahat kepada Tiga Unsur Cerdik Pandai ( San Jai ).

BUNDA akan segera melanjutkan nasehat berikutnya.